Nama : Boby Pahlevi Cagar Perkasa
Kelas : 4KA10
NPM :
12114213
1. Jelaskan apa yang dimaksud dengan laporan
audit teknologi sistem informasi!
Jawab: Audit teknologi informasi, atau audit sistem informasi,
merupakan pemeriksaan kontrol dalam teknologi Informasi (TI) infrastruktur.
Audit TI adalah proses pengumpulan dan penilaian bukti sistem informasi
organisasi, praktik, dan operasi. Evaluasi bukti yang diperoleh menentukan jika
sistem informasi yang menjaga aset, memelihara integritas data, dan beroperasi
secara efektif untuk mencapai tujuan organisasi atau tujuan. Tinjauan ini dapat
dilakukan bersamaan dengan:
A. Audit Laporan Keuangan (Financial Statement Audit). Audit
laporan keuangan adalah audit yang dilakukan oleh auditor eksternal maupun
internal terhadap laporan keuangan audit untuk memberikan pendapat
apakah laporan keuangan tersebut disajikan sesuai dengan kriteria-kriteria yang
telah ditetapkan. Hasil audit lalu dibagikan kepada pihak luar perusahaan
seperti kreditor, pemegang saham, dan kantor pelayanan pajak. Pemeriksaan audit
laporan keuangan terdiri dari dua tahap, yaitu:
1) Audit Pengendalian (Test
Of Controls), yaitu: memriksa apakah proses dan program komputer sudah betul,
memerikasa apakah pengendalian sistem memadai, dan apakah pengendalian aplikasi
sudah cukup baik.
2) Audit Terhadap Data Substantif,
yaitu: untuk mengakses data akuntansi yang ada di dalam file atau media
komputer, misalnya yaitu penjualan, nilai piutang, dan sebagainya.
B. Audit Sistem Informasi (SI) sebagai kegiatan tersendiri,
terpisah dari pada keuangan. Sebetulnya audit SI pada hakekatnya salah satu
dari bentuk audit operasional, tetapi kini lebih dikenal sebagai satu
satuan jenis audit tersendiri yang tujuan utamanya lebih untuk meningkatkan IT
governance.
C. Audit Kepatuhan (Compliance Audit). Audit ini bertujuan untuk
menentukan apakah yang diperiksa sesuai dengan kondisi, peratuan, dan
undang-undang tertentu. Kriteria-kriteria yang ditetapkan dalam audit kepatuhan
berasal dari sumber-sumber yang berbeda. Contohnya ia mungkin bersumber dari
manajemen dalam bentuk prosedur-prosedur pengendalian internal. Audit kepatuhan
dapat dilakukan oleh auditor internal maupun eksternal.
D. Audit Operasional (Operational Audit). Audit operasional
merupakan penelahaan secara sistematik aktivitas operasi organisasi dalam
hubungannya dengan tujuan tertentu. Dalam audit operasional, auditor diharapkan
melakukan pengamatan yang obyektif dan analisis yang komprehensif terhadap
operasional-operasional tertentu.
E. Audit Investigatif. Audit Investigatif adalah kepastian
tentang ada tidaknya penyimpangan atau kecurangan dalam pelaksanaan
kegiatan/operasional kantor.
2. Apa fungsi/kegunaan dari audit teknologi sistem informasi?
Jelaskan!
Jawab: Fungsi audit teknologi sistem informasi:
1. Sistem dan Aplikasi
Audit yang berfungsi untuk memeriksa apakah sistem dan aplikasi
sesuai dengan kebutuhan organisasi, berdayaguna, dan memiliki kontrol yang
cukup baik untuk menjamin keabsahan, kehandalan, tepat waktu, dan keamanan pada
input, proses, output pada semua tingkat kegiatan sistem.
2. Fasilitas Pemrosesan Informasi
Audit yang berfungsi untuk memeriksa apakah fasilitas pemrosesan
terkendali untuk menjamin ketepatan waktu, ketelitian, dan pemrosesan aplikasi
yang efisien dalam keadaan normal dan buruk.
3. Pengembangan Sistem
Audit yang berfungsi untuk memeriksa apakah sistem yang
dikembangkan mencakup kebutuhan obyektif organisasi.
4. Arsitektur Perusahaan dan Manajemen TI
Audit yang berfungsi untuk memeriksa apakah manajemen TI dapat
mengembangkan struktur organisasi dan prosedur yang menjamin kontrol dan
lingkungan yang berdaya guna untuk pemrosesan informasi.
5. Client/Server, Telekomunikasi, Intranet, dan Ekstranet
Suatu audit yang berfungsi untuk memeriksa apakah
kontrol-kontrol berfungsi pada client, server, dan jaringan yang menghubungkan
client dan server.
Kegunaan/manfaat audit teknologi sistem informasi:
A.
Manfaat pada saat Implementasi (Pre-Implementation Review)
·
Institusi dapat mengetahui apakah sistem yang telah dibuat
sesuai dengan kebutuhan ataupun memenuhi acceptance criteria.
·
Mengetahui apakah pemakai telah siap menggunakan sistem
tersebut.
·
Mengetahui apakah outcome sesuai dengan harapan manajemen.
B.
Manfaat setelah sistem live (Post-Implementation Review)
·
Institusi mendapat masukan atas risiko-risiko yang masih yang
masih ada dan saran untuk penanganannya..
·
Masukan-masukan tersebut dimasukkan dalam agenda penyempurnaan
sistem, perencanaan strategis, dan anggaran pada periode berikutnya.
·
Bahan untuk perencanaan strategis dan rencana anggaran di masa
mendatang.
·
Memberikan reasonable assurance bahwa sistem informasi telah
sesuai dengan kebijakan atau prosedur yang telah ditetapkan.
·
Membantu memastikan bahwa jejak pemeriksaan (audit trail) telah
diaktifkan dan dapat digunakan oleh manajemen, auditor maupun pihak lain yang
berwewenang melakukan pemeriksaan.
·
Membantu dalam penilaian apakah initial proposed values telah
terealisasi dan saran tindak lanjutnya.
3. Faktor-faktor apa saja yang diperlukan untuk membuat laporan
audit teknologi sistem informasi? Jelaskan!
Jawab: Dalam
melaksanakan audit faktor-faktor berikut harus diperhatikan:
·
· Dibutuhkan informasi yang
dapat diukur dan sejumlah kriteria (standar) yang dapat digunakan sebagai
panduan untuk mengevaluasi informasi tersebut
·
Penetapan entitas ekonomi dan periode waktu
yang diaudit harus jelas untuk menentukan lingkup tanggungjawab auditor
·
Bahan bukti harus diperoleh dalam jumlah
dan kualitas yang cukup untuk memenuhi tujuan audit
·
Kemampuan auditor memahami kriteria yang
digunakan serta sikap independen dalam mengumpulkan bahan bukti yang diperlukan
untuk mendukung kesimpulan yang akan diambilnya.
Selain
alasan tersebut, audit teknologi sistem informasi makin diperlukan sehubungan
dengan resiko yang semakin tinggi di bidang sistem berbasis teknologi
informasi, yaitu antara lain:
·
· Resiko penggunaan
teknologi secara tidak layak (tidak tepat)
·
Kesalahan berantai atau pengulangan
kesalahan secara cepat konsistem pada sistem berbasis komputer
·
Logika pengolahan salah (dapat
menyebabkan kesalahan-kesalahan serius)
·
Ketidakmampuan menterjemahkan kebutuhan
(sistem tidak sesuai)
·
Konsentrasi tanggungjawab, antara lain
konsentrasi data pada satu lokasi atau orang-orang TI (khususnya database
administrator)
·
Kerusakan sistem komunikasi yang dapat
berakibat pada proses atau data
·
Data input atau informasi bisa saja tidak
akurat, kurang mutakhir, palsu
·
Ketidakmampuan mengendalikan teknologi
·
Praktek pengamanan sistem informasi yang
tidak efektif, kurang memadai atau bahkan mungkin tidak direncanakan dengan
baik
·
Penyalahgunaan atau kesalahan pengoperasian
atau penggunaan data
·
Akses sistem yang tidak terkendali.
DAFTAR PUSTAKA:
Comments
Post a Comment