Skip to main content

Featured

Tugas 3 Softskill (Bahasa Inggris Bisnis 2)

Nama : Boby Pahlevi Cagar Perkasa NPM  : 12114213 Kelas  : 4KA10 English Softskill 3rd Task (TOEFL Task 6-30) 6.        B. She’s been working late 7.        C. Fine 8.        C. Yes, if he borrows the money from the woman 9.        C. Canada 10.    C. She has gone to get her gas tank filled with gasoline 11.    C. They didn’t know about the meeting 12.    C. His classmate made good grades, but he didn’t 13.    A. The dean was asked to question several students 14.    D. Ask for assistance 15.    B. He didn’t go to the concert because he had too much work to do 16.    C. He may keep the library books longer 17.    B. He is afraid he’ll become fat if he stops smoking. 18.    C. He hasn’t studied lately but will likely get good grades. 19.    A. His meat wasn’t tender. 20.    B. It seems that he forgot about their meeting. 21.    B. Fruit 22.    C. They went to St. Augustine. 23.    B. Hot dog originated in the United States. 24.    B. He h

1. Pengenalan Intelligent Agents


A. Agent dan Lingkungan
Pengertian sebuah AGENT adalah segala sesuatu yang dapat dipandang sebagaimana mengamati lingkungannya melalui sensor dan bertindak atas lingkungan yang melalui efektor. agen manusia memiliki mata,telinga sedangkan kan organ lain untuk mensensor tangan, kaki, mulut dan yang lain nya. sebuah pengganti agen robot kamera dan berbagai pencarian framer untuk sensor dan berbagai motor untuk efektor

Dalam Kecerdasan Buatan (Artificial Intelligent), sebuah Agen Cerdas (Intelligent Agent) adalah sebuah entitas otonom yang mengamati dan bertindak berdasarkan suatu lingkungan (yaitu sebuah agen) dan mengarahkan aktivitasnya ke arah pencapaian tujuan (yakni, rasional). Agen Kecerdasan dapat juga belajar atau menggunakan pengetahuan untuk mencapai tujuan mereka. Mereka mungkin sangat sederhana atau sangat kompleks: sebuah mesin refleks seperti termostat adalah agen yang cerdas, seperti manusia, seperti komunitas manusia bekerja bersama menuju tujuan.

Agen Kecerdasan sering digambarkan secara skematik sebagai sistem fungsional abstrak mirip dengan program komputer. Untuk alasan ini, agen cerdas kadang-kadang disebut abstrak agen cerdas (Abstract Intelligent Agent) untuk membedakan mereka dari dunia nyata implementasi sebagai sistem komputer, sistem biologis, atau organisasi. Beberapa definisi agen cerdas menekankan otonomi mereka, dan jadi lebih suka istilah otonom agen cerdas. Yang lain (terutama Russell & Norvig (2003)) dianggap perilaku terarah tujuan sebagai esensi dari cerdas dan jadi lebih suka istilah yang dipinjam dari ekonomi, “agen rasional”.

 B. Rasionalitas
Sebuah keputusan yang rasional adalah salah satu yang tidak hanya beralasan, tetapi juga dioptimalkan untuk mencapai suatu tujuan atau memecahkan masalah. Menentukan optimal untuk perilaku rasional membutuhkan formulasi diukur dari masalah, dan membuat beberapa asumsi utama. Ketika tujuan atau masalah melibatkan membuat keputusan, faktor rasionalitas dalam berapa banyak informasi yang tersedia (misalnya lengkap atau pengetahuan yang tidak lengkap).
Secara kolektif, perumusan dan latar belakang asumsi model rasionalitas mana yang berlaku. Menggambarkan relativitas rasionalitas: jika seseorang menerima model optimal yang menguntungkan diri mereka sendiri, maka rasionalitas disamakan dengan perilaku egois untuk titik yang egois; sedangkan jika seseorang menerima model menguntungkan optimal, maka perilaku murni egois tidak rasional. Oleh karena itu sarana untuk menegaskan rasionalitas tanpa juga menentukan asumsi dari model yang menggambarkan bagaimana latar belakang masalah dibingkai dan dirumuskan.

 C. PEAS (performance measure,environment,actuators,sensors)
PEAS adalah singkatan dari Performance Measure, Environment, Actuators, dan Sensor. Dimana harus dispesifikasikan terlebih dahulu mengenai rancangan intelligent agent.
Misalkan untuk task yang didesain untuk agent pengemudi taksi otomatis:
Performance Measure: Aman, Cepat, Legal, Perjalanan yang nyaman, Keuntungan Maksimal
Environment : Jalan, Lalu lintas kendaraan lain, Pejalan kaki, Pelanggan
Actuators: Setir, Akselerator, Rem, Lampu Sinyal, Klakson
Sensors: Kamera, Sonar, Spedometer, GPS, odometer, sensor mesin, keyboard
Misalkan untuk task yang disusun untuk agent sistem diagnosis medis:
Performance Measure : Kesehatan Pasien, Biaya minimal, Hukum
Environment: Pasien, Rumah Sakit, Staf
Actuator : Tampilan Layar (Pertanyaan, Tes, Diagnosa, Perawatan, Rujukan)
Sensors : Keyboars(Entri gejala, pencarian penyakit, jawaban untuk pasien)
Misalkan untuk task yang disusun untuk agent robot pengambil suku cadang
Performance Measure : Persentase suku cadang di tempat yang benar
Environment :  sabuk konveyor, tempat pengumpulan suku cadang
Actuator : Lengan dan tangan robot
Sensor : Kamera, sensor di lengan robotd.

D. Tipe-Tipe Lingkungan Agent
Sebuah agent diharapkan melakukan tindakan yang benar sesuai dengan tujuan diciptakan agent tersebut. Tindakan yang dilakukan oleh agent tersebut yang akan digunakan sebagai tolak ukur terhadap keberhasilan sebuah agent.
Berikut 4 buah dasar yang dapat digunakan untuk menentukan tolak ukur sebuah agent :
Performance measure (tolak ukur terhadap kesuksesan hasil kerja) yang menyatakan derajat kesuksesan.
Semua imput yang diterima oleh agent, dapat dilacak kembali (imput disimpan dalam serangkaian data/memory).
Segala sesuatu yang diketahui agen terhadap lingkunganya.
Setiap indakan yang akan dilakukan oleh agen.
Pada umumnya sebuah agent terdiri dari dua buah komponen dasar yaitu suatu program dan sebuah piranti perangkat keras (arsitektur/computer). Sebagai ilustrasi terhadap hubungan keduanya, sebuah arsitektur memberikan sebuah percept dari sensor kemudian siap digunakan kedalam program, menjalankan program dan memberikan pilihan-pilihan tindakan program ke efektor.
Dua hal penting dalam proses pembuatan program agent.
Menyatakan mapping (pemetaan) sebagai sebuah fungsi dan urutan precepsi ke tindakan. Program agent hanya menerima sebuah presepsi berdasarkan jangka waktu tertentu. Kemudian menyimpan setiap prepsesi sesuai dengan urutan tertentu kedalam memory .
Tujuan dan performance tidak termaksud kedalam rangka program.
Terdapat 4 hal yang harus diperhatikan dalam merancang sebuah agent. Yaitu Percept, Action, Goal dan Enviroment. Biasa disingkat PAGE. Aget harus menangapi setiap rangsangan (precpt) yang ada disekitarnya, kemudian memberikan tindakan (action) yang tepat terhadap rangsangan tersebut, dan yang pasti setiap tindakan tersebut harus sesuai dengan tujuan (Goal) awal diciptakanya agent tersebut. Selain itu setiap aksi yang dilakukan aleh agent tersebut harus memperhatikan lingkungan (Environment) dimana agent tersebut di tempatkan.

Referensi :


Comments

Post a Comment

Popular Posts