Nama : Boby Pahlevi Cagar Perkasa
Kelas : 1KA15
NPM : 12114213
Pengambilan Keputusan
A. Pengambilan Keputusan
Keputusan adalah hasil pemecahan masalah yang dihadapinya
dengan tegas. Hal ini berkaitan dengan jawaban atas pertanyaan-pertanyaan
tentang apa yang harus dilakukan dan mengenai unsur-unsur perencanaan.
Dapat juga dikatakan bahwa keputusan itu sesungguhnya merupakan hasil proses
pemikiran yang berupa pemilihan satu diantara beberapa alternatif yang dapat
digunakan untuk memecahkan masalah yang dihadapinya.
Keputusan itu sendiri merupakan unsur kegiatan yang sangat
penting. Jiwa kepemimpinan seseorang itu dapat diketahui dari kemampuan
mengatasi masalah dan mengambil keputusan yang tepat. Keputusan yang tepat
adalah keputusan yang berbobot dan dapat diterima bawahan. Ini biasanya
merupakan keseimbangan antara disiplin yang harus ditegakkan dan sikap manusiawi
terhadap bawahan. Keputusan yang demikian ini juga dinamakan keputusan yang
mendasarkan diri pada relasi sesama.
Kemudian terdapat definisi menurut para ahli, antara lain :
· Menurut George R. Terry :
Pengambilan keputusan adalah pemilihan alternatif perilaku
(kelakuan) tertentu dari dua atau lebih alternatif yang ada.
· Menurut Sondang P. Siagian :
Pengambilan keputusan adalah suatu pendekatan yang
sistematis terhadap hakikat alternatif yang dihadapi dan mengambil tindakan
yang menurut perhitungan merupakan tindakan yang paling cepat.
· Menurut James A. F. Stoner :
Pengambilan keputusan adalah proses yang digunakan untuk
memilih suatu tindakan sebagai cara pemecahan masalah.
Dari definisi pengambilan keputusan diatas maka dapat
ditarik kesimpulan bahwa keputusan itu diambil dengan sengaja, tidak secara
kebetulan, dan tidak boleh sembarangan. Pengambilan keputusan itu sendiri suatu
cara yang digunakan untuk memberikan suatu pendapat yang dapat menyelesaikan
suatu masalah dengan cara / teknik tertentu agar dapat lebih diterima oleh
semua pihak. Masalahnya telebih dahulu harus diketahui dan dirumuskan dengan
jelas, sedangkan pemecahannya harus didasarkan pemilihan alternatif terbaik
dari alternatif yang ada.
Dasar Pengambilan Keputusan :
Menurut George R. Terry, dasar-dasar pengambilan keputusan
adalah :
Intuisi :
Suatu proses bawah sadar/tdk sadar yang timbul atau tercipta
akibat pengalaman yang terseleksi. Pengambilan keputusan yang berdasarkan atas
intusi atau perasaan memiliki sifat subjektif, sehingga mudah terkena
pengaruh.
a. Segi positif dalam pengambilan keputusan berdasarkan
intusi adalah :
Waktu
yang digunakan untuk mengambil keputusan relatif lebih pendek.
Untuk masalah yang pengaruhnya
terbatas, pengambilan keputusan akan memberikan kepuasan pada
umumnya.
Keampuan mengambil keputusan dari
peng-ambil keputusan itu sangat berperan, dan itu perlu dimanfaatkan
dengan baik.
b. Segi negatif dalam pengambilan keputusan
berdasarkan intusi adalah :
Keputusan yang dihasilkan relatif
kurang baik.
Sulit mencari alat pembandingnya,
sehingga sulit diukur kebenaran dan keabsahannya.
Dasar-dasar lain dalam
pengambilan keputusan seringkali diabaikan.
Pengalaman :
Pengambilan keputusan berdasarkan pengalaman memiliki
manfaat bagi pengetahuan praktis. Karena pengalaman seseorang dapat
mempekira-kan keadaan sesuatu, dapat memperhitungkan untung ruginya,
baik-buruknya keputusan yang akan dihasilkan. Karena pengalaman,
seseorang yang menduga masalahnya walaupun hanya dengan melihat sepintas saja
mungkin sudah dapat menduga cara penyelesaiannya.
Fakta :
Pengambilan keputusan berdasarkan fakta dapat memberikan
keputusan yang sehat, solid, dan baik. Dengan fakta, maka tingkat
kepercayaan terhadap pengambilan keputusan dapat lebih tinggi, sehingga orang
dpt menerima keputusan-keputusan yang dapat dibuat dengan rela dan lapang dada.
Wewenang :
Pengambilan keputusan berdasarkan wewenang biasanya
dilakukan oleh pim-pinan terhadap bawahannya atau orang yang lebih tinggi
kedudukannya kepada orang lebih rendah kedudukannya. Pengambilan
keputusan berdasarkan we-wenang juga memiliki beberapa kelebihan dan kelemahan.
a. Segi positif dalam pengambilan keputusan
berdasarkan wewenang adalah :
Kebanyakan penerimanya adalah
bawahan, terlepas apakah penerimaan
tersebut
secara sukarela ataukah terpaksa.
Keputusannya dapat dapat bertahan
dalam jangka waktu yg cukup lama.
Memiliki otentisitas (otentik).
b. Segi negatif dalam pengambilan keputusan
berdasarkan wewenang adalah :
Dapat
menimbulkan sifat rutinitas.
Mengasosiakan dengan praktek dictatorial.
Sering melewati
permasalahan yg seharus-nya dipecahkan sehingga dapat menimbul-kan kekaburan.
Rasional :
Pada pengambilan keputusan yg berdasar-kan rasional,
keputusan yg dihasilkan ber-sifat objektif, logis, lebih transparan, kon-sisten
untuk memaksimumkan hasil atau nilai dalam batas kendala tertentu, shg dpt
dikatakan mendekati kebenaran atau se-suai dgn apa yg diinginkan.
Ada beberapa hal yg harus diperhatikan dalam pengambilan
keputusan secara rasional :
·
Kejelasan masalah.
·
Orientasi tujuan.
·
Pengetahuan alternative.
·
Preferensi yang jelas.
·
Hasil maksimal.
B. Contoh Kasus Pengambilan Keputusan
Dalam sepanjang hidupnya manusia selalu dihadapkan
pada pilihan-pilihan atau alternatifdan
pengambilan keputusan. Hal ini sejalan dengan teori real life choice,yang
menyatakan
dalam kehidupan sehari-hari manusia
melakukan atau membuat pilihan-pilihan di
antara sejumlah alternatif. Pilihan-pilihan
tersebut biasanya berkaitan dengan alternatif dalam penyelesaian
masalah yakni upaya untuk menutup terjadinya kesenjangan
antara keadaan saatini dan keadaan yang
diinginkan. Begitu pula dengan perusahaan. Perusahaan juga butuhmengambil
keputusan-keputusan yang nantinya akan mempengaruhi perusahaan itu ke
depannya.Dan tentunya dalam pengambilan keputusan, keputusan-keputusan tersebut
harus dipikirkan secara matang terlebih dahulu agar tidak merugikan
perusahaan tersebut dan pihak-pihak yang terkait.
Kepemimpinan
A. ARTI PENTING KEPEMIMPINAN
Kepemimpinan adalah proses memengaruhi atau memberi contoh oleh pemimpin
kepadapengikutnya dalam upaya mencapai tujuan organisasi. Cara alamiah
mempelajari kepemimpinan adalah “melakukanya dalam kerja” dengan praktik
seperti pemagangan pada seorang senima ahli, pengrajin, atau praktisi. Dalam
hubungan ini sang ahli diharapkan sebagai bagian dari peranya memberikan
pengajaran/instruksi.
B. Jenis Keuntungan Dan Kekurangan Kepemimpinan
1. Gaya kepemimpinan dictator
Kepemimpinan diktator atau bisa di sebut kepemimpinan
Otokratis/Otoriter adalah suatu kepemimpinan dimana seorang pemimpin bertindak
sebagai diktator, pemimpin adalah penguasa, semua kendali ada di tangan
pemimpin. Seorang diktator jelas tidak menyukai adanya meeting, rapat apalagi
musyawarah karena bagi seorang diktator tidak menghendaki adanya perbedaan dan
pastinya suka dengan memaksakan kehendaknya.
Kelebihan gaya kepemimpinan Diktator :
a)
Keputusan dapat diambil secara cepat
b)
Mudah dilakukan pengawasan
Kelemahan gaya kepemimpinan Diktator:
a)
Keberhasilan yang dicapai adalah karena
ketakutan bawahan terhadap atasannya dan bukan atas dasar keyakinan bersama.
b)
Disiplin yang terwujud selalu dibayang-bayangi
dengan ketakutan akan hukuman yang keras bahkan pemecatan.
c)
Pemimpin yang diktator tidak menghendaki rapat
atau musyawarah.
d)
Setiap perbedaan diantara anggota kelompoknya
diartikan sebagai kelicikan, pembangkangan, atau pelanggaran disiplin terhadap
perintah atau instruksi yang telah diberikan.
e)
Inisiatif
dan daya pikir anggota sangat dibatasi, sehingga tidak diberikan kesempatan
untuk mengeluarkan pendapatnya.
f)
Pengawasan bagi pemimpin yang diktator hanyalah
berarti mengontrol, apakah segala perintah yang telah diberikan ditaati atau
dijalankan dengan baik oleh anggotanya.
g)
Mereka melaksanakan inspeksi, mencari kesalahan
dan meneliti orang-orang yang dianggap tidak taat kepada pemimpin, kemudian
orang-orang tersebut diancam dengan hukuman, dipecat, dsb. Sebaliknya,
orang-orang yang berlaku taat dan menyenangkan pribadinya, dijadikan anak emas
dan bahkan diberi penghargaan.
h)
Kekuasaan berlebih ini dapat menimbulkan sikap
menyerah tanpa kritik dan kecenderungan untuk mengabaikan perintah dan tugas
jika tidak ada pengawasan langsung.
2. Gaya kepemimpinan
Autokratis
Adalah gaya pemimpin yang memusatkan segala keputusan dan
kebijakan yang diambil dari dirinya sendiri secara penuh. Pada gaya
kepemimpinan otokrasi ini, pemimpin mengendalikan semua aspek kegiatan.
Pemimpin memberitahukan sasaran apa saja yang ingin dicapai dan cara untuk
mencapai sasaran tersebut, baik itu sasaran utama maupun sasaran minornya.
Kelebihan gaya kepemimpinan Autokratis:
a.
Semua kebijakan ditentukan oleh pemimpin
b.
Teknik dan langkah-langkah kegiatannya didikte oleh
atasan setiap waktu, sehingga langkah-langkah yang akan datang selalu tidak
pasti untuk tingkatan yang luas.
c.
Pemimpin biasanya membagi tugas kerja bagian dan
kerjasama setiap anggota.
Kelemahan gaya kepemimpinan Autokratis:
a.
Pemimpin kurang memperhatikan kebutuhan bawahan.
b.
Komunikasi hanya satu arah yaitu kebawah saja.
c.
Pemimpin cenderung menjadi pribadi dalam pujian
dan kecamannya terhadap kerja setiap anggota.
d.
Pemimpin mengambil jarak dari partisipasi
kelompok aktif kecuali bila menunjukan keahliannya
3. Gaya kepemimpinan
Demogratik
Gaya kepemimpinan demokratis adalah gaya pemimpin yang
memberikan wewenang secara luas kepada para bawahan. Setiap ada permasalahan
selalu mengikutsertakan bawahan sebagai suatu tim yang utuh. Dalam gaya kepemimpinan
demokratis pemimpin memberikan banyak informasi tentang tugas serta tanggung
jawab para bawahannya.
Kelebihan gaya kepemimpinan demogratik:
a.
Lebih memperhatikan bawahan untuk mencapai
tujuan organisasi.
b.
Semua kebijaksanaan terjadi pada kelompok
diskusi dan keputusan diambil dengan dorongan dan bantuan dari pemimpin.
c.
Kegiatan-kegiatan didiskusikan, langkah-langkah
umum untuk tujuan kelompok dibuat, dan jika dibutuhkan petunjuk-petunjuk teknis
pemimpin menyarankan dua atau lebih alternatif prosedur yang dapat dipilih.
d.
Para anggota bebas bekerja dengan siapa saja yang
mereka pilih dan pembagian tugas ditentukan oleh kelompok.
e.
Menekankan dua hal yaitu bawahan dan tugas.
f.
Pemimpin adalah obyektif atau fact-minded dalam
pujian dan kecamannya dan mencoba menjadi seorang anggota kelompok biasa dalam
jiwa dan semangat tanpa melakukan banyak pekerjaan.
Kelemahan gaya kepemimpinan demogratis:
a.
Proses pengambilan keputusan akan memakan waktu
yang lebih banyak
b.
Sulitnya pencapaian kesepakatan
4. Gaya kepemimpinan
santai
a.
Kelebihan gaya kepemimpinan Santai:
b.
Bawahan tidak terlalu tertekan
c.
Kebebasan penuh bagi keputusan kelompok atau
individu dengan partisipasi minimal dari pemimpin.
d.
Bahan-bahan yang bermacam-macam disediakan oleh
pemimpin yang membuat orang selalu siap bila dia akan memberi informasi pada
saat ditanya.
e.
Bawahan dapat mengambil keputusan yang relevan
untuk mencapai tujuan dalam segala hal yang mereka anggap cocok.
Kelemahan gaya kepemimpinan Santai:
a.
Pemimpin tidak terlalu berperan serta sama
sekali tidak ada partisipasi dari pemimpin dalam penentuan tugas.
b.
Kadang-kadang memberi komentar spontan terhadap
kegiatan anggota atau pertanyaan dan tidak bermaksud menilai atau mengatur
suatu kejadian.
c.
Pemimpin membiarkan bawahannya untuk mengatur
dirinya sendiri.
d.
Pemimpin hanya menentukan kebijaksanaan dan
tujuan umum.
Sumber :
http://www.kajianpustaka.com/2012/11/pemimpin-dan-kepemimpinan.html#.UWIpo6KBnvs.kepemimpinan.html#.UWlPo6KBnvs
Comments
Post a Comment