Skip to main content

Featured

Tugas 3 Softskill (Bahasa Inggris Bisnis 2)

Nama : Boby Pahlevi Cagar Perkasa NPM  : 12114213 Kelas  : 4KA10 English Softskill 3rd Task (TOEFL Task 6-30) 6.        B. She’s been working late 7.        C. Fine 8.        C. Yes, if he borrows the money from the woman 9.        C. Canada 10.    C. She has gone to get her gas tank filled with gasoline 11.    C. They didn’t know about the meeting 12.    C. His classmate made good grades, but he didn’t 13.    A. The dean was asked to question several students 14.    D. Ask for assistance 15.    B. He didn’t go to the concert because he had too much work to do 16.    C. He may keep the library books longer 17.    B. He is afraid he’ll become fat if he stops smoking. 18.    C. He hasn’t studied lately but will likely get good grades. 19.    A. His meat wasn’t tender. 20.    B. It seems that he forgot about their meeting. 21.    B. Fruit 22.    C. They went to St. Augustine. 23.    B. Hot dog originated in the United States. 24.    B. He h

Teori Organisasi Umum 1 (#TugasSoftskill) Tugas ke-2

Nama : Boby Pahlevi Cagar Perkasa
Kelas : 1KA15
NPM  : 12114213



Pengambilan Keputusan

A. Pengambilan Keputusan
Keputusan adalah hasil pemecahan masalah yang dihadapinya dengan tegas. Hal ini berkaitan dengan jawaban atas pertanyaan-pertanyaan tentang  apa yang harus dilakukan dan mengenai unsur-unsur perencanaan. Dapat juga dikatakan bahwa keputusan itu sesungguhnya merupakan hasil proses pemikiran yang berupa pemilihan satu diantara beberapa alternatif yang dapat digunakan untuk memecahkan masalah yang dihadapinya.

Keputusan itu sendiri merupakan unsur kegiatan yang sangat penting. Jiwa kepemimpinan seseorang itu dapat diketahui dari kemampuan mengatasi masalah dan mengambil keputusan yang tepat. Keputusan yang tepat adalah keputusan yang berbobot dan dapat diterima bawahan. Ini biasanya merupakan keseimbangan antara disiplin yang harus ditegakkan dan sikap manusiawi terhadap bawahan. Keputusan yang demikian ini juga dinamakan keputusan yang mendasarkan diri pada relasi sesama.

Kemudian terdapat definisi menurut para ahli, antara lain :
·     Menurut George R. Terry :
Pengambilan keputusan adalah pemilihan alternatif perilaku (kelakuan) tertentu dari dua atau lebih alternatif yang ada.

·     Menurut Sondang P. Siagian :
Pengambilan keputusan adalah suatu pendekatan yang sistematis terhadap hakikat alternatif yang dihadapi dan mengambil tindakan yang menurut perhitungan merupakan tindakan yang paling cepat.
·     Menurut James A. F. Stoner :
Pengambilan keputusan adalah proses yang digunakan untuk memilih suatu tindakan sebagai cara pemecahan masalah.
Dari definisi pengambilan keputusan diatas maka dapat ditarik kesimpulan bahwa keputusan itu diambil dengan sengaja, tidak secara kebetulan, dan tidak boleh sembarangan. Pengambilan keputusan itu sendiri suatu cara yang digunakan untuk memberikan suatu pendapat yang dapat menyelesaikan suatu masalah dengan cara / teknik tertentu agar dapat lebih diterima oleh semua pihak. Masalahnya telebih dahulu harus diketahui dan dirumuskan dengan jelas, sedangkan pemecahannya harus didasarkan pemilihan alternatif terbaik dari alternatif yang ada. 

Dasar Pengambilan Keputusan :

Menurut George R. Terry, dasar-dasar pengambilan keputusan adalah :

Intuisi :
Suatu proses bawah sadar/tdk sadar yang timbul atau tercipta akibat pengalaman yang terseleksi. Pengambilan keputusan yang berdasarkan atas intusi atau perasaan memiliki sifat subjektif, sehingga mudah terkena pengaruh. 
a.  Segi positif dalam pengambilan keputusan berdasarkan intusi adalah :
             Waktu yang digunakan untuk mengambil keputusan relatif lebih pendek.
Untuk masalah yang pengaruhnya terbatas, pengambilan keputusan akan memberikan kepuasan pada umumnya.  
Keampuan mengambil keputusan dari peng-ambil keputusan itu sangat berperan, dan itu perlu dimanfaatkan dengan baik.
b.  Segi negatif dalam pengambilan keputusan berdasarkan intusi adalah :
Keputusan yang dihasilkan relatif kurang baik.
Sulit mencari alat pembandingnya, sehingga sulit diukur kebenaran dan keabsahannya.
Dasar-dasar lain dalam pengambilan keputusan seringkali diabaikan.

Pengalaman :
Pengambilan keputusan berdasarkan pengalaman memiliki manfaat bagi pengetahuan praktis.  Karena pengalaman seseorang dapat mempekira-kan keadaan sesuatu, dapat memperhitungkan untung ruginya, baik-buruknya keputusan yang akan dihasilkan.  Karena pengalaman, seseorang yang menduga masalahnya walaupun hanya dengan melihat sepintas saja mungkin sudah dapat menduga cara penyelesaiannya.


 Fakta :
Pengambilan keputusan berdasarkan fakta dapat memberikan keputusan yang sehat, solid, dan baik.  Dengan fakta, maka tingkat kepercayaan terhadap pengambilan keputusan dapat lebih tinggi, sehingga orang dpt menerima keputusan-keputusan yang dapat dibuat dengan rela dan lapang dada.

 Wewenang :
Pengambilan keputusan berdasarkan wewenang biasanya dilakukan oleh pim-pinan terhadap bawahannya atau orang yang lebih tinggi kedudukannya kepada orang lebih rendah kedudukannya.  Pengambilan keputusan berdasarkan we-wenang juga memiliki beberapa kelebihan dan kelemahan.
a.  Segi positif dalam pengambilan keputusan berdasarkan wewenang adalah :
Kebanyakan penerimanya adalah bawahan, terlepas apakah penerimaan tersebut          secara sukarela ataukah terpaksa.
Keputusannya dapat dapat bertahan dalam jangka waktu yg cukup lama.
Memiliki otentisitas (otentik).
b.  Segi negatif dalam pengambilan keputusan berdasarkan wewenang adalah : 
                Dapat menimbulkan sifat rutinitas. 
                Mengasosiakan dengan praktek dictatorial. 
Sering melewati permasalahan yg seharus-nya dipecahkan sehingga dapat menimbul-kan kekaburan.

Rasional : 
Pada pengambilan keputusan yg berdasar-kan rasional, keputusan yg dihasilkan ber-sifat objektif, logis, lebih transparan, kon-sisten untuk memaksimumkan hasil atau nilai dalam batas kendala tertentu, shg dpt dikatakan mendekati kebenaran atau se-suai dgn apa yg diinginkan.
Ada beberapa hal yg harus diperhatikan dalam pengambilan keputusan secara rasional :
·         Kejelasan masalah.
·         Orientasi tujuan.
·         Pengetahuan alternative.
·         Preferensi yang jelas.
·         Hasil maksimal.

B. Contoh Kasus Pengambilan Keputusan
Dalam sepanjang hidupnya manusia selalu   dihadapkan   pada   pilihan-pilihan   atau   alternatifdan   pengambilan keputusan. Hal ini sejalan dengan teori real life choice,yang menyatakan 
dalam  kehidupan  sehari-hari  manusia  melakukan  atau  membuat pilihan-pilihan  di  antara  sejumlah  alternatif.  Pilihan-pilihan  tersebut  biasanya berkaitan dengan alternatif dalam penyelesaian masalah  yakni upaya untuk menutup  terjadinya kesenjangan  antara  keadaan saatini  dan  keadaan  yang diinginkan. Begitu pula dengan perusahaan. Perusahaan juga butuhmengambil keputusan-keputusan yang nantinya akan mempengaruhi perusahaan itu ke depannya.Dan tentunya dalam pengambilan keputusan, keputusan-keputusan tersebut harus dipikirkan secara matang terlebih dahulu agar tidak merugikan perusahaan tersebut dan pihak-pihak yang terkait.

Kepemimpinan

A. ARTI PENTING KEPEMIMPINAN

Kepemimpinan adalah proses memengaruhi atau memberi contoh oleh pemimpin kepadapengikutnya dalam upaya mencapai tujuan organisasi. Cara alamiah mempelajari kepemimpinan adalah “melakukanya dalam kerja” dengan praktik seperti pemagangan pada seorang senima ahli, pengrajin, atau praktisi. Dalam hubungan ini sang ahli diharapkan sebagai bagian dari peranya memberikan pengajaran/instruksi.

B. Jenis Keuntungan Dan Kekurangan Kepemimpinan

1. Gaya kepemimpinan dictator
Kepemimpinan diktator atau bisa di sebut kepemimpinan Otokratis/Otoriter adalah suatu kepemimpinan dimana seorang pemimpin bertindak sebagai diktator, pemimpin adalah penguasa, semua kendali ada di tangan pemimpin. Seorang diktator jelas tidak menyukai adanya meeting, rapat apalagi musyawarah karena bagi seorang diktator tidak menghendaki adanya perbedaan dan pastinya suka dengan memaksakan kehendaknya.
Kelebihan gaya kepemimpinan Diktator :
a)      Keputusan dapat diambil secara cepat
b)      Mudah dilakukan pengawasan
Kelemahan gaya kepemimpinan Diktator:
a)      Keberhasilan yang dicapai adalah karena ketakutan bawahan terhadap atasannya dan bukan atas dasar keyakinan bersama.
b)      Disiplin yang terwujud selalu dibayang-bayangi dengan ketakutan akan hukuman yang keras bahkan pemecatan.
c)       Pemimpin yang diktator tidak menghendaki rapat atau musyawarah.
d)      Setiap perbedaan diantara anggota kelompoknya diartikan sebagai kelicikan, pembangkangan, atau pelanggaran disiplin terhadap perintah atau instruksi yang telah diberikan.
e)       Inisiatif dan daya pikir anggota sangat dibatasi, sehingga tidak diberikan kesempatan untuk mengeluarkan pendapatnya.
f)       Pengawasan bagi pemimpin yang diktator hanyalah berarti mengontrol, apakah segala perintah yang telah diberikan ditaati atau dijalankan dengan baik oleh anggotanya.
g)      Mereka melaksanakan inspeksi, mencari kesalahan dan meneliti orang-orang yang dianggap tidak taat kepada pemimpin, kemudian orang-orang tersebut diancam dengan hukuman, dipecat, dsb. Sebaliknya, orang-orang yang berlaku taat dan menyenangkan pribadinya, dijadikan anak emas dan bahkan diberi penghargaan.
h)      Kekuasaan berlebih ini dapat menimbulkan sikap menyerah tanpa kritik dan kecenderungan untuk mengabaikan perintah dan tugas jika tidak ada pengawasan langsung.

2. Gaya kepemimpinan Autokratis
Adalah gaya pemimpin yang memusatkan segala keputusan dan kebijakan yang diambil dari dirinya sendiri secara penuh. Pada gaya kepemimpinan otokrasi ini, pemimpin mengendalikan semua aspek kegiatan. Pemimpin memberitahukan sasaran apa saja yang ingin dicapai dan cara untuk mencapai sasaran tersebut, baik itu sasaran utama maupun sasaran minornya.
Kelebihan gaya kepemimpinan Autokratis:
a.       Semua kebijakan ditentukan oleh pemimpin
b.      Teknik dan langkah-langkah kegiatannya didikte oleh atasan setiap waktu, sehingga langkah-langkah yang akan datang selalu tidak pasti untuk tingkatan yang luas.
c.       Pemimpin biasanya membagi tugas kerja bagian dan kerjasama setiap anggota.

Kelemahan gaya kepemimpinan Autokratis:
a.       Pemimpin kurang memperhatikan kebutuhan bawahan.
b.      Komunikasi hanya satu arah yaitu kebawah saja.
c.       Pemimpin cenderung menjadi pribadi dalam pujian dan kecamannya terhadap kerja setiap anggota.
d.      Pemimpin mengambil jarak dari partisipasi kelompok aktif kecuali bila menunjukan keahliannya

3. Gaya kepemimpinan Demogratik
Gaya kepemimpinan demokratis adalah gaya pemimpin yang memberikan wewenang secara luas kepada para bawahan. Setiap ada permasalahan selalu mengikutsertakan bawahan sebagai suatu tim yang utuh. Dalam gaya kepemimpinan demokratis pemimpin memberikan banyak informasi tentang tugas serta tanggung jawab para bawahannya.
Kelebihan gaya kepemimpinan demogratik:
a.       Lebih memperhatikan bawahan untuk mencapai tujuan organisasi.
b.      Semua kebijaksanaan terjadi pada kelompok diskusi dan keputusan diambil dengan dorongan dan bantuan dari pemimpin.
c.       Kegiatan-kegiatan didiskusikan, langkah-langkah umum untuk tujuan kelompok dibuat, dan jika dibutuhkan petunjuk-petunjuk teknis pemimpin menyarankan dua atau lebih alternatif prosedur yang dapat dipilih.
d.      Para anggota bebas bekerja dengan siapa saja yang mereka pilih dan pembagian tugas ditentukan oleh kelompok.
e.      Menekankan dua hal yaitu bawahan dan tugas.
f.        Pemimpin adalah obyektif atau fact-minded dalam pujian dan kecamannya dan mencoba menjadi seorang anggota kelompok biasa dalam jiwa dan semangat tanpa melakukan banyak pekerjaan.

Kelemahan gaya kepemimpinan demogratis:
a.       Proses pengambilan keputusan akan memakan waktu yang lebih banyak
b.      Sulitnya pencapaian kesepakatan

4. Gaya  kepemimpinan santai
a.       Kelebihan gaya kepemimpinan Santai:
b.      Bawahan tidak terlalu tertekan
c.       Kebebasan penuh bagi keputusan kelompok atau individu dengan partisipasi minimal dari pemimpin.
d.      Bahan-bahan yang bermacam-macam disediakan oleh pemimpin yang membuat orang selalu siap bila dia akan memberi informasi pada saat ditanya.
e.      Bawahan dapat mengambil keputusan yang relevan untuk mencapai tujuan dalam segala hal yang mereka anggap cocok.

Kelemahan gaya kepemimpinan Santai:
a.       Pemimpin tidak terlalu berperan serta sama sekali tidak ada partisipasi dari pemimpin dalam penentuan tugas.
b.      Kadang-kadang memberi komentar spontan terhadap kegiatan anggota atau pertanyaan dan tidak bermaksud menilai atau mengatur suatu kejadian.
c.       Pemimpin membiarkan bawahannya untuk mengatur dirinya sendiri.

Comments

Popular Posts