Skip to main content

Featured

Tugas 3 Softskill (Bahasa Inggris Bisnis 2)

Nama : Boby Pahlevi Cagar Perkasa NPM  : 12114213 Kelas  : 4KA10 English Softskill 3rd Task (TOEFL Task 6-30) 6.        B. She’s been working late 7.        C. Fine 8.        C. Yes, if he borrows the money from the woman 9.        C. Canada 10.    C. She has gone to get her gas tank filled with gasoline 11.    C. They didn’t know about the meeting 12.    C. His classmate made good grades, but he didn’t 13.    A. The dean was asked to question several students 14.    D. Ask for assistance 15.    B. He didn’t go to the concert because he had too much work to do 16.    C. He may keep the library books longer 17.    B. He is afraid he’ll become fat if he stops smoking. 18.    C. He hasn’t studied lately but will likely get good grades. 19.    A. His meat wasn’t tender. 20.    B. It seems that he forgot about their meeting. 21.    B. Fruit 22.    C. They went to St. Augustine. 23.    B. Hot dog originated in the United States. 24.    B. He h

Ilmu Sosial Dasar (#TugasSoftskill) Tugas ke-1.



Nama : Boby Pahlevi Cagar Perkasa
Kelas : 1KA15
NPM  : 12114213


1.      - Pengertian Ilmu Sosial Dasar
> Ilmu Sosial Dasar adalah pengetahuan yang menelaah masalah-masalah sosial, khususnya yang diwujudkain oleh masyarakat Indonesia dengan menggunakan pengertian-pengertian (fakta, konsep, teori) yang berasal dari berbagai bidang pengetahuan keahlian dalam lapangan ilmu-ilmu sosial seperti: sejarah, ekonomi, geografi sosial, sosiologi, antropologi, psikologi sosial.

               -Tujuan Ilmu Sosial Dasar
               a. Memahami dan menyadari adanya kenyataan-kenyataan sosial
                     dan masalah-masalah sosial yang ada dalam masyarakat.
                  b. Peka terhadap masalah-masalah sosial dan tanggap untuk ikut
                      serta dalam usaha-usahamenanggulanginya.
                  c. Menyadari bahwa setiap masalah sosial yang timbul dalam
                      masyarakat selalu bersifat kompleks dan hanya dapat
                      mendekatinya mempelajarinya) secara kritis-interdisipliner.
                  d. memahami jalan pikiran para ahli dari bidang ilmu pengetahuan
                      lain dan dapat berkomunikasi dengan mereka dalam rangka
                      penanggulangan masalah sosial yang timbul dalam masyarakat.
                

               -Kelompok Kelompok Ilmu Pengetahuan   
                 a. Natural Sciences (Ilmu-ilmu Alamiah), meliputi: Fisika, Kimia,  
                    Astronomi, Biologi dan lain-lain.
                 b. Sosial Sciences (Ilmu-ilmu Sosial), terdiri dari : Sosiologi,
                     Ekonomi, Politik Antropologi, Sejarah, Psikologi, Geografi dan  
                     lain-lain.
                 c. Humanities (Ilmu-ilmu Budaya) meliputi : Bahasa, Agama,
                     Kesusastraan, Kesenian dan lain-lain.
               -Perbedaan ISD dan IPS
            -Ilmu Sosial Dasar ilmu yang menjuru pada satu bidang atau  
                    Hanya berpatokan pada bidang nilai cara bersosialisasi dengan   
                    sesama manusia, sedangkan Ilmu Pengetahuan Sosial adalah ilmu
                    yang mempunyai banyak bidang dan tujuan sama yaitu demi
                    bersosialisai dengan dibagi menjadi beberapa bidang seperti itu
                    ilmu pengetahuan sosial mempunyai banyak kegunaan.
            -Ilmu Sosial Dasar mengambil nilai suatu sosial dari fakta dan
                    juga teori nilai akan tetapi Ilmu Pengetahuan Sosial semuanya
                    penuh dengan perhitungan yang tepat.

2.         –Faktor demografi yang 
     mempengaruhi pertambahan
     Penduduk
1.     Kematian adalah hilangnya tanda-tanda kehidupan manusia secara permanen.
2.     Kelahiran bersifat menambah jumlah penduduk.
3.     Migrasi penduduk adalah perpindahan penduduk dari tempat yang satu ke tempat lain.

         


              -Macam macam Migrasi
          Pertama , Migrasi Internasional dibagi menjadi tiga , yaitu :
  1. Imigrasi        => Masuknya penduduk ke suatu negara
  2. Emigrasi        => Keluarnya penduduk ke negara lain
  3. Remigrasi      => Kembalinya penduduk ke negara
       Kedua , Migrasi Nasional dibagi menjadi empat , yaitu :
  1. Urbanisasi     => Dari Desa ke Kota
  2. Transmigrasi => Dari Pulau ke Pulau
  3. Ruralisasi       => Dari Kota ke Desa
  4. Evakuasi         => Dari tempat yang tidak aman ke tempat yang aman.
     -Struktur Penduduk
  1. Piramida Penduduk Muda : Piramida ini menggambarkan komposisi penduduk dalam pertumbuhan dan sedang berkembang. Jumlah angka kelahiran lebih besar daripada jumlah kematian. Bentuk ini umumnya kita lihat pada negara – negara yang sedang berkembang. Misalnya : India, Brazil dan Indonesia.
  2. Piramida Stationer : Bentuk piramida ini menggambarkan keadaan penduduk yang tetap (statis) sebab tingkat kematian rendah dan tingkat kelahiran tidak begitu tinggi. Piramida penduduk yang berbentuk system ini terdapat pada negara-negara yang maju seperti Swedia, Belanda dan Skandinavia. 
  3. Piramida Penduduk Tua : Bentuk piramida penduduk ini menggambarkan adanya penurunan tingkat kelahiran yang sangat pesat dan tingkat kematian yang kecil sekali. Apabila angka kelahiran jenis kelamin pria besar, maka suatu Negara bias kekurangan penduduk. Negara yang bentuk piramida penduduknya seperti ini adalah Jerman, Inggris, Belgia dan Perancis.
              


               -Perkembangan Kebudayaan di Indonesia
Perkembangan Budaya Indonesia salalu saja naik dan turun. Pada awalnya, indonesia sangat banyak mempunyai peninggalan budaya dari nenek moyang kita terdahulu, hal seperti itulah yang harus dibanggakan oleh penduduk indonesia sendiri, tetapi sekarang-sekarang ini budaya indonesia agak menurun dari sosialisasi penduduk kini telah banyak yang melupakan apa itu budaya Indonesia. Semakin majunya arus globalisasi rasa cinta terhadap budaya semakin berkurang, dan ini sangat berdampak tidak baik bagi masyarakat asli Indonesia. Terlalu banyaknya kehidupan asing yang masuk ke Indonesia, masyarakat kini telah berkembang menjadi masyarakat modern. Namun akhir-akhir ini indonesia semakin gencar membudidayakan sebagian budaya indonesia, buktinya, masyarakat luar lebih mengenal budaya indonesia dibandingkan masyarakat indonesia.
Sebagai contoh adalah batik hasil dari budaya indonesia, batik tersebut belakangan ini termasuk bahan-bahan yang diminati oleh masyarakat luar. Muncul trend ini dikarenakan batik telah diresmikan bahwa batik tersebut telah ditetapkan oleh UNESCO pada hari jumat tanggal 02 oktober 2009 sebagai warisan budaya indonesia, dan hari itulah ditetapkannya sebagai hari batik nasional.
            -Kebudayaan Barat
Kebudayaan Barat sudah mendominanisasi segala aspek. Segala hal selalu mengacu kepada Barat. Kebudayan Barat hanya sebagai petaka buruk bagi Timur. Timur yang selalu berperadaban mulia, sedikit demi sedikit mulai mengikuti kebudayaan Barat. Masuknya budaya Barat ke Indonesia disebabkan salah satunya karena adanya krisis globalisasi yang meracuni Indonesia. Pengaruh tersebut berjalan sangat cepat dan menyangkut berbagai bidang kehidupan. Tentu saja pengaruh tersebut akan menghasilkan dampak yang sangat luas pada sistem kebudayaan masyarakat. Begitu cepatnya pengaruh budaya asing tersebut menyebabkan terjadinya goncangan budaya (culture shock), yaitu suatu keadaan dimana masyarakat tidak mamapu menahan berbagai pengaruh kebudayaan yang datang dari luar sehingga terjadi ketidakseimbangan dalam kehidupan masyarakat yang bersangkutan.
Secara timbal balik, tiap peradaban akan berpengaruh satu sama lain. Hukum sosial berlaku bagi semua peradaban. Peradaban yang maju, pada suatu masa, cenderung memiliki perngaruh yang luas bagi peradaban-peradaban lain yang berkembang belakangan. Perkembangan terknologi, terutama masuknya kebudayaan asing (barat) tanpa disadari telah menghancurkan kebudayaan lokal. Minimnya pengetahuan menjadi pemicu alkulturasi kebudayaan yang melahirkan jenis kebudayaan baru. Masuknya kebudayaan tersebut tanpa disaring oleh masyarakat dan diterima secara mentah. Akibatnya kebudayaan asli masyarakat mengalami degradasi yang sangat luar biasa.

3.      Tulisan > Kebudayaan yang 
      berkaitan dengan daerah asal 
      masing masing mahasiswa.



ISLAM DALAM BUDAYA JAWA
Hubungan antara Islam dan budaya Jawa dapat di katakana sebagai dua sisi mata uang yang tidak dapat terpisahkan, yang secra bersama sama menentukan nilai mata uang tersebut. Pada satu sisi, Islam yang datang dan berkembang di Jawa di pengaruhi oleh kultur atau budaya Jawa. Sementara itu sisi kedua , budaya Jawa makin di perkaya oleh khazanah Islam. Dengan demikian, perpaduan antara keduanya menampilkan atau melahirkan cirri yang khas sebagai budaya yang singkretis, yakni Islam Kejawen (agama islam yang bercorak kejawen). Pada titik inilah terjadi semacam “simbiosis mutualisme” antara Islam dan budya Jawa. Keduanya (yang kemudian tergabung menjadi satu) dapat berkembang dan di terima masyarakat Jawa tanpa menimbulkan friksi dan ketegangan. Padahal, antara keduanya sesungguhnya terdapat beberapa celah yang memungkinkan untuk saling berkonfrontasi.
Untuk mengetahui lebih lanjut hal itu, pembahasan tentang Islam dalam budya Jawa di bagi atas dua sub bab, yakni tentang sekitar masuknya Islam atau islamisasi di Jawa dan singkretisme antara islam dan budaya Jawa. Sekitar masuknya Islam di Jawa tersebut di anggap perlu di kemukakan meskipun hanya secara sepintas untuk melihat sebuah proses sejarah yang panjang sehingga terjadi singkretisasi yang harmonis.
ISLAMISASI DI JAWA
                  Tentang masuknya Islam di Jawa masih terjadi perdebatan. Padahal, seperti dinyatakan oleh Ricklefs dalam bukunya Sejarah Indonesia Modern (1995:3), penyebaran agama islam itu merupakan suatu proses yang sangat penting tersebut justru menjadi sesuatu yang yang paling tidak jelas? Menurut Rickles, hal itu disebabkan oleh minimnya peninggalan tertulis dan juga sangat informatifnya sumber sumber yang dapat di peroleh yang menjadi bukti tentang islamisasi di Jawa. Berkaitan dengan hal tersebut masing masing pakar (sejarawan) memiliki dasar argumentasi untuk menetapkan kapan kira kira Islam datang di Jawa.
            Menurut B.J.O Schrieke, Islam masuk di Jawa pada tahun 1416 Masehi. Perkiraan ini sangat mungkin di dasarkan atas berita dari Ma Huan. Pada tahun 1416 Ma Huan, seorang muslim cina, mengunjungi daerah pesisir Jawa dan memberikan suatu laporan di dalam bukunya yang berjudul Ying-yai Sheng-lan (peninjauan tentang pantai pantai samudra) yang di tulis pada tahun 1451. Dalam laporanya disebutkan tentang orang orang islam yang bertempat tinggal di gersik, termasuk orang orang Islam dari barat (Arab,Persia, dan Gujarat atau India) atau orang cina (beberapa di antaranya beragama islam). Hal itu menjadi bukti kongkret bahwa di pusat mapahit ataupun di pesisir, terutama di kota pelabuhan, telah terjadi Islamisasi dan terbentuknya masyarakat muslim dari berbagai ras. Agaknya, pendapat Schrieke ini tidak bertolak belakang pada awal masuknya Islam di Jawa, tetapi bertolak belakang dengan bukti tentang adanya proses Islamisasi yang telah berlangsung di Jawa sehingga masyarakat Jawa di beberapa wilayah tersebut telah membentuk suatru komunitas muslim.
               Berbeda dengan pendapat Schrieke, menurut J.P Moquette, kedatangan Islam di Jawa jauh lebih awal dari perkiraan tahun tersebut. Hal itu trbukti dengan di temukannya batu nisan seorang wanita bernama Fatimah binti Maimun di Leran (Gersik) yang berangka tahun 475 H atau 1082 M. meskipun demikian, hal itu belum berarti adanya prosese islamisasi di Jawa karena tidak da bukti bukti yang menunjukan hal itu.
 Jadi, pendapat Moquette tersebut semata mata di dasarkan pada peninggalan paling kuno yang menyebutkan adanya bukti (orang) Islam telah ada di Jawa. Berkaitan dengan penemuan batu nisan tersebut Ricklefs (1995:3) pun menyaksikan apakah kuburan itu benar benar berada di Jawa atau batu itu di angkut dan di letakan di Leran beberapa waktu sepeninggalan wanita muslim non_Jawa itu karena beberapa alas an, misalnya sebagai pemberat pada sebuah kapal. Selain itu, meurut Simuh (1996:2), jejak jejak sejarah yang hanya berupa nama itu belum bias menggambarkan keadaan agama yang mereka anut dan paham keislamanya.
           Demikianlah, karena sejak akhir abad ke 11 hingga abad ke 13 bukti bukti peninggalan, baik kepurbakalan (prasasti) maupun berita berita dari asing tentang kedatangan Islam di Jawa masih sangat sedikit, seprti juga di kemukakan oleh Rickkles, Islamisasi di Jawa belum dapat di ketahui secara pasti. Schierke mengemukakan ada du kemungkinan masuknya Islam di Jawa, yaitu (1) penduduk pribumi berhubungan dengan pedagang pedagang dan kemudian menganutnya , (2) orang orang asing Asia (Arab,India,Cina) yang telah memeluk agama Islam datang bertempat tinggal secara permanen di Jawa dengan melakukan perkawinan dengan orang pribumi Jawa. 
SINGKRITISME ISLAM DAN BUDAYA JAWA
             Dari pembahasan di depan Islamisasi di Jawa dapat di terima dengan mudah tanpa adanya pertentangan oleh orang orang atau msyrakat Jawa karena ajaranya yang berbau mistik (Tasawuf). Dengan kata lain, karena ajaran tasawuf  bersifat supel dan suka berasimilasi menerima aneka ragam tradisi setempat, ajran ini menarik perhatian masyarakat Jawa. Khusus berbicara tentang Islamisasi di Indonesia, Aceh (1987:5) menyatakan bahwa para penyebar agama pada awalnya datang di Indonesia (Samudra Pasai) telah membawa ajaran tasawuf.
                Dalam bentuk tasawuf itu pula agama Islam di sesuaikan dengan struktur social dan filosofis masyarakat setempat sehingga dengan mudahnya Islam dapat di terima masyarakat tanpa pertentangan (Buchari, 1971:32). Penerimaan secara sukarela ini karena adanya keseuaian antara ajaran tasawuf dengan kepercayaan masyarakat yang bersangkutan. Adapun kesesuaian tersebut adalah adanya paham bahwa manusia dapat bersatu dengan Tuhan (wihdatul wujud) (Hadiwijoyo, 1983:74).

 

Comments

Popular Posts