A.
PERANAN TEKNOLOGI DALAM BIDANG
PENDIDIKAN
Teknologi pembelajaran terus
mengalami perkembangan seiring perkembangan zaman. Dalam pelaksanaan
pembelajaran sehari-hari, makalah Teknologi Informasi dan Komunikasi sering
dijumpai kombinasi teknologi audio/data, video/data, audio/video, dan internet.
Internet merupakan alat komunikasi yang murah dimana memungkinkan terjadinya
interaksi antara dua orang atau lebih. Kemampuan dan karakteristik
internet memungkinkan terjadinya proses belajar mengajar jarak jauh
(E-Learning) menjadi lebih efektif dan efisien sehingga dapat diperoleh hasil
yang lebih baik.
B.
KENDALA – KENDALA DALAM PENERAPAN
TEKNOLOGI INFORMASI
1)
Kendala
Penerapan Teknologi Informasi dalam Mendukung Penyelenggaraan Pemerintahan Yang
Baik (“Good Governance”).
Berkaitan dengan peran teknologi
informasi dalam mendukung penyelenggaraan pemerintahan yang baik (good
governance), sebagian besar departemen/institusi tampaknya akan memerlukan
waktu untuk mempersiapkan diri. Hal ini dapat dilihat dari tingkat pemanfaatan
teknologi informasi di sebagian besar departemen/institusi seperti pada
kasus-kasus berikut:
Dalam konteks penyelenggaraan
pemerintahan yang lebih baik, teknologi informasi masih dianggap sebagai alat
“pengotomasi proses”, yang diharapkan dapat mengurangi proses yang dilakukan
secara manual (74%) dibanding sebagai alat yang dapat mengurangi birokrasi.
Dalam konteks partisipasi semua
pihak untuk penyusunan kebijakan, teknologi informasi masih dianggap sebagai
alat yang mempermudah pengumpulan informasi ( 79,1%) dibanding sebagai alat
yang dapat membuka komunikasi dengan pihak luar seperti publik atau instansi
lain (52,2%).
Dalam konteks keterbukaan
(transparansi) internal, teknologi informasi masih dianggap sebagai sarana
penyedia akses (55,2%) dibanding sebagai sarana penyediaan informasi yang lebih
spesifik seperti latar-belakang suatu kebijakan misalnya.
Dalam konteks pelaksanaan suatu
kebijakan, teknologi informasi masih dilihat sebagai sarana untuk mempercepat
pelaporan (83,6%) dibanding sebagai sarana untuk membantu proses monitoring
(55,2%).
Dalam konteks peningkatan kualitas
suatu kebijakan, teknologi informasi masih dilihat sebagai sarana untuk
memperluas sumber informasi dan data (79,1%) dibanding sarana yang dapat
menciptakan keterbukaan dalam proses pengambilan keputusan.
2)
Kendala
dalam dukungan teknologi informasi untuk pelayanan publik.
Saat ini informasi yang dapat
diakses oleh publik masih amat terbatas sifatnya, berupa informasi umum
mengenai departemen/institusi (67,2%) dan belum berupa informasi yang berkaitan
dengan sistem prosedur atau tata cara yang berhubungan dengan pelayanan publik
(37,3%). Salah satu yang menyebabkan keterbatasan ini adalah tidak adanya acuan
atau panduan di tingkat nasional, seperti yang diharapkan oleh sebagian besar
departemen/institusi tersebut (68,7%) dalam bentuk suatu kebijakan yang jelas
untuk menyebarkan informasi atau data secara umum kepada publik (71,6%).
Di sisi lain, sebagian besar
departemen/institusi melihat belum mapannya dukungan infrastruktur (64,2%) dan
kurangnya ketersediaan sumber dana dan sumber daya manusia yang memadai (59,7%)
sebagai beberapa kendala yang harus diatasi sebelum pelayanan publik dengan
dukungan teknologi informasi dapat ditingkatkan.
Dari sisi dampak positif akan
penerapan teknologi informasi dalam pelayanan publik, sebagian besar
departemen/institusi lebih mengharapkan adanya peningkatan kinerja
organisasinya sendiri dalam bentuk meningkatnya pelayanan dan efisiensi dari
birokrasi (85,1%), walaupun sebagian sudah melihat adanya peningkatan dalam aspek
transparansi birokrasi (49,3%).
3)
Kendala
Infrastruktur teknologi informasi
Kondisi perangkat keras sebagian
besar departemen/institusi pemerintah umumnya terdiri dari PC (92,5%) yang
tampaknya telah terhubung dalam suatu jaringan lokal (91%). Sebagian besar dari
institusi ini telah memiliki hubungan ke Internet melalui ISP (85,1%). Namun
demikian, interkoneksi ke Internet ini masih sederhana konfigurasinya; hal ini
terlihat dari kecilnya jumlah institusi yang menggunakan perangkat Network
Security (46,3%) atau Network Management (35,8%).
Dari sisi perangkat lunak, sebagian
besar departemen/institusi pemerintah menggunakan aplikasi office
automation, seperti word processing, dll. (80,6%), database
management systems (73,1%), dan aplikasi-aplikasi Intranet,
seperti Web Publishing (73,1%). Walaupun sebagian besar institusi
telah menggunakan komputer untuk fungsi-fungsi yang umum ini, namun demikin
masih ada institusi yang sama sekali belum memanfaatkannya.
Dari sisi pengembangan
infrastruktur teknologi informasi, departemen/institusi pemerintah masih banyak
yang mendapatkan bantuan pihak luar dalam bentuk konsultasi pengembangan
(68,7%); hal ini mungkin mengindikasikan masih belum memadainya kemampuan
internal dalam merencanakan pengembangan infrastruktur teknologi informasi.
Lebih lanjut, sebagian besar institusi menyatakan pola pengembangan
infrastrukturnya dilakukan secara terencana (59,7%). Walaupun demikian, cukup
banyak pula yang menyatakan pola pengembangannya disesuaikan dengan kondisi
keuangan departemen (58,2%).
Dalam hal pengelolaan infrastruktur
tersebut, mereka cukup banyak yang bekerja sama dengan organisasi pusatnya
(79,1%); tampaknya pola “sentralisasi” masih cukup kuat disini. Suatu bentuk
penggunaan informasi secara bersama-sama telah mulai dilakukan, hal ini tampak
dari jawaban cukup banyak departemen/institusi (55,2%). Namun demikian, kerja
sama ini sebagian besar menghadapi kendala dalam bentuk integrasi data (53,7%)
dan integrasi aplikasi (53,7%). Salah satu penyebabnya kemungkinan adalah belum
diterapkannya standarisasi (56,7%).
Dari sisi kebutuhan infrastruktur
teknologi informasi untuk jangka pendek, sebagian besar departemen/institusi
merasakan kebutuhan akan aplikasi dan basis data sebagai kebutuhan utama
(55,2%), diikuti oleh perangkat telekomunikasi dan akses jaringan komputer
global/nasional serta integrasi dengan organisasi lain yang terkait (43,3%).
Sedangkan dari sisi proses/prosedurnya, yang perlu mendapatkan perhatian adalah
panduan manajemen dan operasi (61,2%).
C.
KEUNTUNGAN DAN KERUGIAN DALAM
TEKNOLOGI INFORMASI
Berikut
ini adalah keuntungan dari teknologi Informasi dan komunikasi :
1) Membantu mempercepat pekerjaan
manusia.
Dengan menggunakan teknologi
informasi dan komunikasi, pekerjaan manusia akan menjadi lebih cepat dan mudah.
Misalnya, proses pembuatan proposal yaysan sosial, apabila menggunakan mesin
ketik, maka diperlukan waktu yang lama dan dengan keakuratan yang rendah. Lain
halnya apabila dikerjakan dengan menggunakan komputer dan printer untuk
mencetaknya,pekerjaan ini akan menjadi lebih cepat dan akurat untuk menyusun
proposal yang akan dikerjakan.
2) Mempermudah komunikasi jarak jauh.
Sebelum adanya teknologi informasi
dan komunikasi seperti sekarang ini, proses komunikasi masih bersifat analog.
Untuk mengirimkan kabar menuju keluarga yang letaknya jauh, harus menggunkan
surat dengan waktu tempuh lebih dari 2 hari, dan itupun terkadang tidak sampai
pada tujuan. Dengan teknologi sekarang, bisa menggunakan sms, e-mail dan lain
sebagainya yang merupakan produk teknologi informasi. Dengan menggunakannya,
maka jarak yang jauh bukan lagi menjadi hambatan dalam berkomunikasi, waktu
tempuhpun menjadi relatif singkat dengan keakuratan yang sangat terjamin.
3) Mempermudah sistem administrasi
Sistem administrasi tanpa
menggunakan bantuan teknologi informasi dan komunikasi akan menjadi lambat dan
membutuhkan tempat yang besar. Dalam hal ini, misalny saja untuk proses
penghitungan suara oleh KPU. Dalam hitungan jam saja, sudah bisa terakumulasi
total suara dalam satu negara. Betapa besar manfaat adanya teknologi ini. Bisa
dibayangkan seandainya tidak ada teknologi ini, mungkin diperlukan waktu hingga
berbulan-bulan untuk melakukan penghitungan secara manual.
4) Mempermudah proses transaksi
keuangan
Sebelum berkembangnya teknologi
informasi dan komunikasi, proses transaksi keuangan dilakukan secara
konvensional. Nasabah harus mendatangi Bank untuk bertransaksi, begitu pula
apabila akan dilakukan trnasaksi jual beli, pihka pembeli harus bertemu dengan
pihak penjual untuk kemudian bertransaksi secara langsung. Namun, sekarang ini,
proses transaksi sudah bisa dilakukan melalui berbagai cara, yakni bisa melelui
ATM, SMS Banking dan E-Banking. Dengan cara- cara ini, maka kedua belah pihak
yang terlibat transaksi tidak harus bertemu.
Selain
keuntungan yang diperoleh dari perkembangan teknologi informasi dan komunikasi,
juga muncul kerugian atau efek negatifnya, yaitu antara lain :
1) Komunikasi menjadi hampa
Sebelum adanya teknologi bidang
komunikasi, untuk melakukan komunikasi, haruslah bertemu antara satu pihka
dengan pihak lainnya, sehingga proses komunikasi menjadi nyata dan transparan.
Sekarang ini, proses komunikasi tidak harus bertatap muka, sehingga terasa
kurang puas.
2) Penyalahgunaan untuk tindakan
kriminal dan asusila
Maraknya penipuan dan penuculikan
belakangan ini melalui situs jejaring sosial, juga merupakan efek negatif dari
berkembangnya dunia informasi dan komunikasi. Selain itu, bahaya dari situs pornografi
merupakan acncaman nyata bagi para generasi muda, khususnya siswa sekolah.
3) Penyalahgunaan untuk pencurian
keuangan
Belakangan ini muncul berita
mengenai pembobolan uang nasabah, dari hal ini jelas sekali bahwa kemampuan di
bidang teknologi informasi dan komunikasi yang tidak diimbangi dengan iman yang
kuat, maka seseorang dapat terjerumus dalam tindakan pencurian melalui media
internet.
4) Munculnya perilaku
individualisme,ketergantungan dan egois
Semakin tergantungnya manusia akan
bidang ini, maka jiwa sosialnya akanberkurang. Misalnya saja orang akan lebih
senang berada didepan komputer dari pada mengikuti kegiatan remaja atau ibadah.
5) Manusia menjadi malas beraktifitas
Ini adalah dampak yang paling nyata
yang dapat kita lihat dan rasakan, hampir tiap waktu, sepulang sekolah, siswa
sekolah lebih banyak menghabiskan waktunya di warnet untuk bermain game online.
waktu mereka untuk belajarpun menjadi berkurang, disinilah peran orang tua
harus aktif untuk bisa menjelaskan pada anaknya mengenai pembagian waktu untuk
belajar dan bermain.
Comments
Post a Comment